Kawah Putih

Kawah Putih Ciwidey terletak di sekitar 46 km selatan kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Kawah Putih Ciwidey ini dibentuk oleh gunung berapi aktif Gunung Patuha, terletak 2.343 meter di atas permukaan laut. Kawah ini terbentuk antara 10 sampai abad 12 oleh letusan Gunung Patuha. Pada bulan Juli Agustus temperature bisa turun serendah 10ºC pada siang hari dan 5ºC pada malam hari.

Tempat yang indah ini ditemukan oleh seorang Belanda yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuh. Beliau tidak percaya dengan cerita penduduk sekitar yang mengatakan daerah gunung Patuha tersebut angker, karena tempat tinggal jin dan mahluk halus. Sehingga tidak ada binatang yang lewat bahkan burung yang terbang melintasi saja bisa mati. Ternyata ditemukan adanya danau, yang didalamnya terdapat semburan belerang, sehingga binatang tidak suka dengan bau tersebut.

Warna air di kawah putih bisa berubah-ubah tergantung cahaya matahari. Asap dari air belerang terkadang timbul sehingga menghalangi pandangan mata. Airnya juga menimbulkan bau belerang. Bila angin sedang bertiup, bau belerang dapat menusuk hidung dan bisa membuat terbatuk-batuk. Maka, ada beberapa titik pada kawah ini yang dipasangi peringatan agar tidak terlalu dekat untuk menghindari keracunan asap belerang. Pohon-pohon yang sebagian besar hanya tinggal batangnya dan sudah kering turut menciptakan suasana yang berbeda. Di sini juga terdapat batu-batu besar yang indah.

Kawah Putih tampak terlihat seperti sebuah danau yang dikelilingi oleh pegunungan. Air hangat dan memiliki kandungan sulfur tinggi, dan sinar matahari sering mengubah warna air dari putih susu menjadi hijau kebiruan. Namun pada umumnya air berwarna putih dengan kabut volume tinggi di atas permukaan tanah. Selain pasir, kawah dan batu sekitarnya juga didominasi putih, itu sebabnya ia dinamakan dengan Kawah Putih. Ini merupakan atraksi alam yang menakjubkan.

Pemandangan dan suasana dingin akan makin nikmat ketika gerimis turun dari langit yang secara otomatis membuat kabut turun menyelimuti permukaan kawah dan sekitarnya. Bagi yang paranoid akan kabut memang hal itu terasa menakutkan, karena cuaca tiba-tiba menjadi gelap ditutupi kabut dan jarak pandang kita pun terbatas. Namun, bagi pekerja fotografi atau orang yang hobi memotret tentunya momen ini akan menjadi objek foto yang bagus dan sangat terasa natural seperti wilayah yang belum terjamah manusia.

Di Kawah Putih, Anda juga dapat menemukan sejumlah kios yang menjual bandrek, minuman tradisional Sunda yang terbuat dari jahe dan kelapa gula merah. Minuman ini sangat cocok untuk cuaca dingin, karena minum bandrek akan menghangatkan tubuh Anda. Selain itu di dekat pintu masuk terdapat beberapa saung, sehingga kita dapat beristirahat dengan rileks dengan suasana yang tidak pernah kita dapatkan di kota-kota besar.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *