Kisah Heroik di Monumen Pers Perjuangan Surabaya

Kisah Heroik di Monumen Pers Perjuangan Surabaya | Molly Wisata 2024

Mollyrentcar.com – Monumen Pers Perjuangan Surabaya merupakan sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang jasa para wartawan di Surabaya yang ikut berjuang di masa kemerdekaan Indonesia. Sebelum Monumen Pers Perjuangan Surabaya ini berdiri, jauh sebelumnya tempat ini adalah rumah biasa yang pada tahun 1886 menjadi sebuah toko serba ada bernama Simpangsche Bazaar yang berdekatan dengan sebuah rental mobil Surabaya.

Toko tersebut direnovasi pada tahun 1904, dua dasawarsa kemudian tepatnya pada tahun 1925, Simpangsche Bazar dibongkar menjadi toko mobil. Tak bertahan lama, pada tahun 1928 Toko Mobil berganti menjadi Toko Nam.

Monumen Pers Perjuangan Surabaya

Toko Nam-pun pindah ke seberang jalan, pada tahun 1938 bangunan itu kemudian dihancurkan, pada tahun yang sama dibangun bangunan baru yaitu bernama Toko Kwang. Bangunan inilah yang kemudian menjadi Monumen Pers Perjuangan Surabaya hingga sekarang

tempat dimana para arek-arek Suraboyo melakukan perobekan Bendera Belanda menjadi bendera merah-putih pada 18 September 1945. Monumen ini juga berdekatan dengan pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya, sekaligus plaza yang populer di masyarakat kota Surabaya yang biasa disebut Tunjungan Plaza.

Artikel Terkait: Rental Mobil tengah

prasasti itu bertuliskan: “Di Gedung Ini Tunjungan 100 pada tanggal 1 September 1945 didirikan Kantor Berita Indonesia / Antara yang mengabdikan perjuangannya untuk kemerdekaan Republik Indonesia”. Pada prasasti lain bertuliskan: “Setelah Kantor Berita Domei milik Jepang ditutup, para wartawan Indonesia mendirikan Kantor Berita Indonesia bertempat di gedung ini pada bulan Agustus 1945. Setelah diintegrasikan dengan Kantor Berita Nasional Antara, namanya menjadi Kantor Berita Indonesia Antara.”

Bung Tomo yang lahir pada 3 Oktober 1920 saat itu adalah seorang wartawan, bersama seorang rekannya bernama Jacob, Bung Tomo menuju Jakarta untuk bertemu Bung Karno dan Adam malik. Tujuan menemui Bung Karno adalah untuk melaporkan keberhasilan melucuti persenjataan Jepang, dan menemui Adam Malik untuk menggabungkan Kantor Berita Indonesia di Surabaya sebagai bagian dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. Hal ini disetujui oleh Adam Malik dan resmilah Antara cabang Surabaya ini berdiri.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *