Pantai Kuta

Pantai Kuta merupakan salah satu obyek wisata pantai yang terletak di sebelah selatan kota Denpasar, kabupaten Badung. Pantai ini merupakan pusat tujuan wisata bagi turis domestik dan mancanegara, dan telah menjadi obyek wisata andalan pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta lebih dikenal sebagai pantai matahari terbenam (Sunset Beach).

Sejarah ini bermula dari 300 tahun yang lalu telah dibangun sebuah konco di pinggir “Tukad Mati” dimana sungai tersebut, dahulu dapat dilayari. Perahu masuk ke pedalaman Kuta, sehingga Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Mads Longe seorang pedagang Denmark abad ke 19, mendirikan markas dagangnya di pinggir sungai tersebut. Selama tinggal di Bali dia sering menjadi perantara antara Raja-Raja Bali dan Belanda. Mads Longe meninggal secara misterius. Kuburan Mads Longe terletak di sebelah konco di pinggir sungai tersebut. Dahulu Kuta hanyalah sebuah desa yang tenang dengan ombak indahnya yang jauh dari hiruk pikuk keramaian.

Sekarang ini pantai Kuta telah menjadi surganya para wisatawan, tidak lengkap rasanya jika tidak singgah ke pantai Kuta saat berkunjung ke Bali. Di sini para wisatawan dapat berenang, berselancar, atau berjemur di pantainya yang berpasir putih dan indah. Fasilitas yang ditawarkan di pantai kuta juga sudah sangat lengkap, wisatawan dapat menemukan banyak restorant dan hotel di sepanjang pantai, pertokoan-pertokan yang menawarkan berbagai macam cinderamata khas Bali di daerah jalan legian, hingga keramaian dan hinggar bingar musik di pub dan bar yang banyak tersebar di Kuta. Jangan lewatkan juga untuk mencoba atraksi Bungee Jumping dan Bali Slingshot bagi yang memiliki keberanian. Ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, Waterboom bali dengan berbagai wahana permainan air bisa jadi salah satu alternatifnya.

Monumen Ground Zero

Monumen Ground Zero terletak di jalan Legian, didirikan dan diresmikan pada tanggal 12 Oktober 2004 tepat dua tahun peringatan untuk mengenang korban tragedi Bom Bali 1 yang terjadi 12 Oktober 2002. Ledakan yang terjadi di dua lokasi, Sari Club dan Paddy’s Cafe itu sendiri diperkirakan memakan korban jiwa 202 orang. Sangat mudah untuk mencapai monumen Ground Zero, karena monumen ini berada di jalan legian menuju pantai Kuta. Dari segi arsitekturnya, monumen Ground Zero memiliki bentuk yang unik yaitu ukir-ukiran khas Bali atau yang disebut “Kayonan”, berbentuk semacam daun besar yang bercat putih yang melambangkan alam semesta dan dibawahnya dapat kita baca daftar nama korban yang berasal dari berbagai negara, tidak terkecuali korban berasal dari negara kita sendiri, Indonesia.

Setiap tahun, setiap tanggal 12 Oktober biasanya selalu diadakan acara peringatan bagi para korban bom seperti berdoa bersama sambil menyalakan lilin dan menabur bunga di areal Monumen Ground Zero. Meskipun sudah lama berlalu, rasanya kekejaman yang terjadi dari ledakan bom tersebut masih sangat membekas bukan hanya bagi masyarakat Bali namun juga warga dunia, begitu juga perihnya hati ditinggal oleh rekan dan saudara tersayang yang menjadi korban bom. Jika kita datang ke monumen Ground Zero, masih banyak ditemui, entah rekan-rekan atau keluarga korban yang menempelkan foto-foto para korban Bom Bali Kini Monumen Ground Zero menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik banyak wisatawan di Bali khususnya di daerah Kuta. Mereka yang datang biasanya sekedar melihat-lihat, berfoto, dan memanjatkan doa. Setiap tanggal 12 Oktober biasanya selalu diadakan peringatan bagi para korban. Setiap anggota keluarga korban dan penggunjung yang mendatangi monumen ini pada tanggal tersebut dapat meletakkan karangan bunga sebagai tanda turut berbelasungkawa.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *