Pulau yang satu ini berada di Selat Sunda, lebih tepatnya di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Serang, Banten. Kalau dari Kota Serang, bisa menggunakan bus atau kendaraan pribadi menuju Cilegon, kemudian dilanjutkan ke Anyer dan berhenti dikawasan Pantai Manuk di Desa Cikenong. Dari Pantai Manuk, perjalanan dilanjutkan langsung ke Pulau Sangiang dengan menggunakan kapal atau perahu motor. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Pulau Sangiang ±1 jam perjalanan, tergantung besar kecilnya ombak laut.
Mengunjungi pulau ini, ibarat pepatah “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Mengapa demikian? Karena di Pulau Sangiang memadukan wisata alam, wisata sejarah dan juga wisata ilmiah. Sehingga tak heran, ketika berkunjung ke Pulau ini terkadang berjumpa dengan beberapa ilmuan, mahasiswa, pelajar maupun masyakatat umum yang sedang melakukan penelitian.
Di kawasan hutan Sangiang, terdapat berbagai jenis flora langka, seperti cemara laut, dadap laut, bayur dan beberapa jenis lainnya. Sedangkan untuk faunanya, ada lutung, kera, kucing hutan, burung walet dan juga landak. Namun jika sedang beruntung, kita juga bisa menjumpai ular sanca dan burung bluwok yang sedang berkeliaran di dalam hutan. Setelah puas menelusuri hutan Sangiang, perjalanan dapat dilanjutkan menuju bangunan tua yang berada di kawasan Pos TNI Angkatan Laut. Bangunan ini pernah dijadikan benteng pertahanan tentara Jepang ketika Perang Dunia II terjadi.
Setelah puas berwisata di daratan, rasanya kurang lengkap bila tidak menikmati keindahan lautnya. Ada beraneka jenis ikan hias dan terumbu karang yang terdapat di dalam Laut Sangiang. Tidak perlu jauh-jauh menyelami Laut Sangiang, namun cukup dengan snorkeling di tepi lautnya saja. Namun, jika kurang puas menikmati keindahan Laut Sangiang dengan snorkeling, kita juga bisa menyelam atau menyewa perahu boat menuju tengah laut dan mengelilingi Pulau Sangiang secara keseluruhan sambil menikmati keindahan alam Pulau Sangiang.
