Taman Soekasada Ujung Karangasem

Pulau Bali memang sangat identik dengan keindahan pantainya, namun Taman Soekasada Ujung Karangasem juga tak kalah menarik untuk dikunjungi. Taman Soekasada Ujung Karangasem atau lebih dikenal dengan nama Taman Ujung berada di Desa Tumubu, Karangasem, Bali Timur. Taman Ujung Karangasem merupakan obyek wisata yang berhubungan dengan situs kerajaan.

Menurut sejarahnya, Taman Ujung Karangasem dibangun pada masa Raja Karangasem A.A Gde Djelantik dan kemudian dilanjutkan oleh Raja A.A Bagus Djelantik. Taman ini mulai diresmikan pada tahun 1921 yang fungsi utamanya sebagai tempat peristirahatan raja. Selain itu, taman juga berfungsi sebagai tempat untuk menjamu tamu-tamu penting seperti raja-raja atau kepala pemerintahan asing yang berkunjung ke kerajaan Karangasem.

Dalam area Taman Ujung Karangasem terdapat beberapa bangunan dan kolam yang besar dan luas. Ada tiga buah pintu gerbang untuk menuju area taman, namun para wisatawan hanya bisa masuk melewati pintu gerbang yang ada di samping area parkir. Sedangkan untuk pintu Gerbang utamanya berada pada ketinggian di sisi barat sebagaai entrance yang disebut dengan Bale Kapal.

Menurut informasi yang kami terima, dahulunya bangunan ini dibuat menyerupai sebuah kapal. Dari tempat inilah kita bisa melihat keseluruhan dari area Taman Ujung, atau lebih tepatnya kita seperti melihat sebuah miniatur Taman Soekasada Ujung Karangasem. Dan dari sini pula, kita dapat melihat laut lepas di sisi kanan dan pegunungan di sisi kiri.

Taman ini memiliki 2 buah kolam yang sama besarnya, dan sebuah kolam yang disebut dengan Kolam Dirah. Kolam yang berada di bagian selatan ini merupakan kolam pertama yang dibangun di Taman Ujung Karangasem. Di tengah kolam I terdapat Balai Gili (Kambang) yang memiliki beberapa ruangan, ada ruang makan, ruang istirahat (kamar tidur) dan juga ruang anak-anak. Untuk menuju Balai Gili (Kambang) dihubungkan dengan dua buah jembatan di sisi utara dan selatan Balai. Sedangkan di tengah kolam II juga ada sebuah bale yang dihubungkan oleh sebuah jembatan yang mengarah ke barat.

Selain itu, di sisi barat Balai Gili ada Balai Bundar dan juga Balai Tunjuk di sisi barat laut dari Balai Bundar. Selain sebagai obyek wisata sejarah budaya, lokasi Taman Ujung juga sering digunakan sebagai tempat pengambilan foto pre-wedding. Berdasarkan informasi yang tim wisatakuliner.com terima saat singgah di Taman Ujung, bagi pengunjung yang membawa kamera, dikenakan biaya administrasi sebesar 50.000 rupiah per kamera, untuk pengambilan gambar foto preweding dikenakan biaya 400.000 rupiah. Sedangkan untuk pengambilan video, biaya administrasi yang dikenakan sebesar 1 juta rupiah untuk satu hari.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *