Candi Penataran

Kompleks Candi Penataran terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi Penataran merupakan candi terbesar yang ada di Wilayah Jawa Timur, diperkirakan kompleks candi ini dibangun mulai abad XII M hingga abad XV M. Dengan begitu, Candi Penataran telah dibangun sejak masa Kerajaan Kadiri hingga masa Kerajaan Majapahit. Berdasarkan isi dari Prasasti Palah, kompleks Candi Penataran merupakan tempat dimana Raja Srenggana (salah seorang Raja dari kerajaan Kadiri) sering mengadakan pemujaan.

Kompleks Candi Penataran memiliki luas tanah ±180m x 130m dan terbagi menjadi atas tiga halaman. Untuk memasuki halaman pertama, melewati pintu gerbang candi yang di kanan dan kirinya terdapat patung penjaga yang disebut Arca Dwarapala. Setelah melewati arca tersebut, di sisi kiri ada sebuah batur besar yang berbentuk persegi panjang yang tinggal bagian lantainya dan biasa disebut Bale Agung. Sedangkan di sebelah kanannya, ada pos jaga yang juga berfungsi sebagai pusat informasi. Untuk masuk ke dalam kompleks Candi penataran, kita cukup mengisi buku tamu dan memberi dana suka rela. Masih di halaman pertama, ada sebuah candi yang bernama Candi Angka Tahun.

Tampaknya dulu halaman I dan halaman II dihubungkan oleh sebuah gapura yang terletak di sebelah selatan Candi Angka Tahun, hal tersebut bisa terlihat dari sisa-sisa pondasi yang terbuat dari batu merah. Pada halaman II terdapat sebuah candi yang hampir seluruh tubuh candi dililit oleh naga, sehingga candi tersebut dikenal sebagai Candi Naga. Disebelah utara dan selatan Candi Naga juga terdapat sebuah batur rendah yang berdenah bujur sangkar. Sedangkan di halaman terakhir terdapat sebuah Candi Induk yang merupakan candi terbesar dan dianggap sebagai bagian yang paling suci di dalam kompleks Candi Penataran.

Candi Induk terdiri dari tiga teras yang bersusun dengan tinggi keseluruhannya ± 7,2 m. Untuk teras pertama berbentuk persegi empat, setiap sisinya terdapat bagian yang menjorok ke luar dan dinding-dindingnya dihiasi dengan relief-relief. Berbeda dengan teras pertama, untuk teras kedua ukurannya lebih kecil dengan bagian sisinya yang agak menjorok ke dalam.

Di bagian paling belakang candi, terdapat sebuah kolam mini yang berisi beberapa ekor ikan dan pada dinding kolam juga terdapat relief yang masih cukup jelas. Menurut ceritanya, konon kolam mini tersebut dianggap suci dan digunakan sebagai tempat ibadah ritual. Tak jauh dari Kompleks Candi Penataran juga terdapat sebuah petirtaan (kolam) yang ukurannya agak besar. Lokasinya ±200 m ke arah timur kalau dari kompleks Candi Penataran.

Selain candi-candi yang terdapat di kompleks Penataran, sebuah pergelaran Purnama Seruling juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Pergelaran yang diadakan setiap bulan purnama ini mulai diselenggarakan sejak bulan Oktober 2010. Tak hanya seniman nusantara, para seniman yang berasal dari beberapa negara juga ikut memeriahkan pergelaran yang diselenggarakan di Pelataran Candi Penataran. Biasanya acara pergelaran dimulai sekitar jam 7 malam hari sampai selesai.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *