Gunung Galunggung

Gunung Galunggung merupakan salah satu gunung berapi yang sering dijadikan tujuan pendakian oleh para wisatan lokal maupun mancanegara. Secara administrative Gunung Galunggung berada di 2 kabupaten, yakni Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya dengan ketinggian ±2.167 mdpl. Dilihat dari sejarahnya, Gunung Galunggung pernah meletus hingga beberapa kali. Dari data yang tercatat, Gunung Galunggung pernah meletus pada tahun 1882, 1894, 1918 dan letusan terakhir terjadi mulai tanggal 5 Mei 1982 yang berakhir pada tanggal 8 Januari 1983.

Pada periode pasca letusan (sekitar tahun 1984-1990) merupakan masa rehabilitasi kawasan bencana dengan pembangunan kembali jaringan jalan yang terputus dan penataan infrastruktur area pasca letusan. Pasalnya letusan pada periode tersebut mengakibatkan berubahnya peta wilayah pada radius ±20 km dari kawah Galunggung. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan area Gunung Galunggung semakin membaik. Bekas-bekas letusan Gunung Galunggung sudah tidak terlihat lagi, kawasan yang ditinggalkan para penghuninya juga mulai ramai kembali. Bahkan sejak tahun 1997, tangga yang menghubungkan antara kaki gunung hingga puncak dibangun secara permanen. Pepohonan yang kering dan terbakar sudah mulai menghijau kembali, yang tertinggal hanya danau indah seluas ±40 hektar di puncak gunung.

Pesona Galunggung tidak hanya sampai disitu saja, pihak Pemerintah setempat juga telah mengondisikan gunung api ini sebagai kawasan wisata. Sehingga para pelancong yang merasa kelelahan bisa menikmati beberapa akomodasi yang tersedia di sekitar lokasi, seperti pemandian air panas, arena bermain anak, gazebo, camping area, wisma maupun hotel yang bisa dijadikan tempat untuk menginap jika ingin menikmati keindahan Gunung Galunggung lebih lama. Selain itu, di sana juga terdapat beberapa pedagang makanan, minuman maupun oleh-oleh khas Tasikmalaya.

Untuk dapat mencapai Kawasan Wisata Gunung Galunggung, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Tasik (±6km) atau Garut (±60km) menunju Desa Singaparna. Kemudian menuju ke Desa Talagabodas, kita bisa memulai pendakian dari sini setelah mendaftar ke Pos Pendakian Gunung Galunggung. Jalan yang harus dilewati merupakan jalan desa yang tidak terlalu lebar dan bercabang tanpa ada traffic light, sehingga kita harus bertanya ke penduduk sekitar beberapa kali bila baru pertama kali menuju lokasi. Terkadang kita juga akan berpapasan dengan truk pasir yang mengharuskan salah satu kendaraan untuk berhenti atau mundur pada ruas jalan atau belokan tertentu. Bila kita sudah mencapai kaki Gunung Galunggung, untuk dapat sampai ke puncak dan menikmati keindahan alamnya kita bisa melewati ratusan anak tangga yang dikelilingi tumbuhan hijau.

Kawasan Wisata Gunung Galunggung ini sempat ditutup bagi wisatawan, karena statusnya yang dinaikkan dari Normal menjadi Waspada terhitung tanggal 12 Februari 2012. Namun berdasarkan pantuan terhadap aktifitas Gunung Galunggung yang dilakukan oleh PVMBG hingga bulan Mei 2012, terhitung tanggal 28 Mei 2012 statusnya sudah kembali diturunkan menjadi Normal. Sehingga kawasan wisata ini sudah dibuka kembali, namun para wisatawan dilarang menginap atau melakukan pendakian bila cuaca sedang mendung atau hujan.

Rate this post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *